Tanah longsor, banjir, angin ribut.
Setidaknya 60 orang melayang jiwanya.
Longsor di Tawangmangu paling parah.
Dari pagi tadi udah masuk sms perintah tugas dari bos buat updating data bencana.
Sampe kantor, nyetel tipi.
Suasana bencana.
Bareng iwn berkali-kali updating data korban.
Menghitung ulang berapa nyawa yang ilang.
Itulah ketika nyawa hanya sebatas angka.
Kuantitas.
Mungkin tidak sedahsyat tahun lalu di mana gempa dan tsunami merenggut lebih dari seribu nyawa di sini.
Bagaimana pun satu nyawa pun tetap sangat berharga.
Meletihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar