Minggu, 06 Januari 2008

Prosesi Alam






MENIKMATI MATAHARI TERBIT DARI LEMBAH DIENG

Semburat merah mewarnai langit yang tengah mengganti selimut malamnya dengan jubah siang. Merah tidak bertahan sekadar semburat, tetapi membentuk garis di cakrawala timur. Pelan dan pasti sang surya hadir dengan anggun.

Titik putih mulai tampak di tengah horison. Menit berlalu menaikkannya menjauhi garis pandang awal. Semakin tinggi dan besar, titik putih dikelilingi sinar kuning kemerahan menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Hingga kemudian wujud utuh matahari terlukis di angkasa pagi, terang dan berkilau.

Matahari terbit memang dapat dilihat dari berbagai tempat. Namun, tidak banyak yang menyediakan pandangan bebas untuk menikmati keindahan prosesi itu. Salah satunya adalah Gardu Pandang Tieng yang terletak di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Gardu tersebut termasuk obyek dalam Kawasan Wisata Lembah Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Dari gardu yang berdiri di Pegunungan Dieng ini, setelah matahari naik, pengunjung akan dapat melihat hamparan lahan pertanian yang tersusun rapi di lembah pegunungan. Permukiman penduduk dengan keteraturan yang menarik juga terpampang di bawah. Selain itu, kemegahan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di kejauhan tak kalah memesona.

"Kami sering ke sini untuk memotret matahari karena lansekapnya bagus," kata Handoko (50), yang pagi akhir Juli lalu itu datang bersama teman-temannya sesama anggota Perhimpunan Foto Amatir Magelang.

Ani (29) yang sudah beberapa tahun menjadi pemandu wisata di Kawasan Dieng juga mengakui, Gardu Pandang Tieng termasuk obyek favorit wisatawan mancanegara (wisman). "Dalam satu minggu saya bisa mengantarkan wisman ke tempat ini empat sampai lima kali, terutama saat musim kemarau. Paling sering adalah wisman dari Eropa," katanya.

Potensi gardu pandang untuk semakin menarik wisatawan ke Kawasan Dieng cukup besar. Sayangnya, belum ada fasilitas pendukung lain yang tersedia di lokasi. Saat ini, obyek tersebut hanya berupa bangunan panggung tempat pengunjung menikmati pemandangan dan lahan parkir.

Jadi, masih terkesan tempat perhentian selagi lewat menuju obyek wisata lainnya dan belum menjadi tujuan utama. Selain Gardu Pandang Tieng, terdapat sejumlah obyek wisata lain di Kawasan Dieng ini, baik yang terletak di lembah maupun di dataran tingginya. Di lembah Dieng ada Taman Rekreasi Kalianget, Agrowisata Tambi, Telaga Menjer, dan Air Terjun Sikarim. Sementara itu, kawasan dataran tinggi menawarkan Tuk Watukelir, Telaga Warna, Telaga Pengilon, Kompleks Goa Semar, Dieng Plateau Theater, dan Kompleks Candi. (dimuat di Kompas Jawa Tengah, 12 Agustus 2006)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Harus anda ketahui bahwa saya Mirza Rosyadi adalah anak asli desa yang empunya gardu pandang. bagus kan????

Anonim mengatakan...

iya mas/mbak Mirza Rosyadi...ngliatnya kereeen abizzz pokoke! hehehehe...sayang ya, dieng terancam longsor karena selimut tanahnya ga kuat. gimana nih sebagai pemilik tanah air itu? salam kenal yaa ;) tapi kok ga ada link-nya nih jadi ga bisa kenal balik duoong ;P