Datum dalam kamusku artinya kalender karunia. Rentetan anugerah yang mampir di keseharian yang ramai dan sunyi yang penuh dan kosong yang manis dan pahit yang hebat dan biasa yang kesemuanya adalah pemberian kehidupan. KBBI mengartikan datum sebagai tanggal; hari bulan, sementara Kamus Latin memberi arti pemberian; karunia; kurnia; sedekah; sajian. So, silakan mengartikan sendiri.....
Selasa, 22 Januari 2008
bad day
masalahnya adalah aku tidak siap dengan "serangan"
dan sekarang rasanya sangat meletihkan.....
Minggu, 20 Januari 2008
Mari Membaca Buku Kehidupan
Stasiun Tawang yang Luar Biasa
MENAPAK SEJARAH KERETA API
DI STASIUN SEMARANG TAWANG
Sebuah bangunan megah berdiri terpisah dari bangunan lain di sebelah utara Kawasan Kota Lama Semarang. Bentuknya mirip bangunan dengan fungsi sejenis, sebagai tujuan dan transit kereta api. Bangunan induk diapit bangunan memanjang di kanan kirinya. Bangunan induknya berbeda, ciri khas bangunan yang dibuat semasa pemerintahan Hindia Belanda.
Stasiun Semarang Tawang namanya. Tinggi bangunan dengan pilar dan tembok kokoh membentuk kemegahan. Bagian puncak atap yang berbentuk kubah menunjukkan gaya arsitektur masa itu. Bentuk lengkung dan persegi mendominasi ornamen bangunan. Kanopi di depan pintu masuk menambah kesan eksklusif stasiun ini.
"Isi surat dari direksi NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg) di Belanda pada direksi NIS di Indonesia, mengharapkan pembangunan stasiun yang fungsional. Untuk bangunan stasiun, tidak boleh jelek, namun tidak harus megah," tutur Cahyono, pencinta kereta api Indonesia, Kamis (8/12).
Pada 29 April 1911, NIS mulai mewujudkan hasil rancangan Sloth-Blauwboer ini. Tiga tahun kemudian, stasiun itu siap beroperasi. Bersama Stasiun Semarang West (Poncol) dan Stasiun Central (Jurnatan), Stasiun Tawang dipersiapkan untuk menyambut koloniale tentoon stelling.
Stasiun Tawang menjadi pintu kedatangan tamu. Tidak mengherankan jika lobinya menunjukkan keanggunan. Warna putih menutup hampir semua tembok bagian dalam. Warna coklat tembaga menjadi penghiasnya, baik ornamen bangunan maupun hiasan lainnya. Pahatan batu yang melukiskan dua loko dan rangkaian kereta api menghiasi keempat sisi tembok. Sementara pusat ruangan yang segaris dengan atap kubah diterangi empat lampu hias dengan warna senada. Jendela kaca memanjang di sekeliling bangunan bagian atas, termasuk di bawah kubah, menambah penerangan.
Menurut Kepala Stasiun Tawang, Purwanto, bentuk bangunan utama saat ini tak banyak berubah, meski ada penambahan dan renovasi, termasuk peninggian lantai. Dua kali peninggian dilakukan pada tahun 1990-an. Pasalnya, limpasan air laut (rob) yang mengancam wilayah utara Kota Semarang mulai masuk ke kawasan stasiun. Hampir 1,5 meter tinggi bangunan berkurang karena pengurukan. Akibatnya, sejumlah bagian terpaksa disesuaikan, misalnya, pengurangan tinggi pintu.
Bangunan stasiun itu masih terawat baik. Fungsi bangunan masih dijaga sebagai stasiun kereta api. Apalagi, volume penumpang per tahun di stasiun ini mencapai lebih dari 600.000 orang. Namun, hanya sedikit yang menyadari stasiun yang ditapaki adalah bangunan bersejarah.
(dimuat di Kompas Edisi Jawa Tengah, 9 Desember 2005)
NB: Disertai ralat untuk nama salah satu narasumber saya. Tertulis "Cahyono" yang benar adalah "Tjahjono Rahardjo". Maap ya, Pak Cahyono...eh Tjahjono ;)
Jumat, 18 Januari 2008
fokus...
"mereka punya jalan sendiri, seperti kita juga punya jalan sendiri"
Itu yang dikatakannya untuk menenangkan.
Tapi....masih saja tidak bisa dengan serta merta meniadakan yang sudah ada di depan mata.
Tidak...tidak semudah itu, meski keharusan untuk tenang dan fokus lebih prior dari apapun dan sapapun.
Wattafak!
Aku pantang mengganggu jalan orang lain, cuman aku berharap sebaliknya dari yang lain.
Ok, mungkin sekarang lebih baik menuruti katanya....fokus!
Fokus ke jalan masing-masing.
Selama belum nyenggol motorku, aku ga akan bunyiin klakson.
Selasa, 15 Januari 2008
Politik in Love
"Love is blind" kalimat itu lebih sering terdengar di mana-mana dari siapa-siapa.
"Love is all around" hmm...keknya judul lagu deh ntah dari sapa lupa...
Apapun definisinya....papan kuning di atas punya peringatan yang tepat "Awas Jatuh Tersedot".
Jadi, kalo udah tau konsekuensinya sih kalo satu saat tersedot dan jatuh ke dalam "cinta-cintaan" maka udah siap buat nanggung tawa dan tangis-manis dan getir yang mengikutinya.
Ciyeee......kok jadi ngomongin "cinta" ya..
Yang jelas, cinta adalah masalah yang "serius".
Bahkan, Coldplay aja bilang kalo cinta juga butuh "politik"
Politik
Look at earth from outer space
Everyone must find the place
Give me time and give me space
Give me real, don't give me fake
Give me strength, reserve control
Give me heart and give me soul
Give me time give us a kiss
Tell me your own Politik
Open up your eyes
Open up your eyes
Open up your eyes
Open up your eyes
Give me one, cause one is best
And in confusion, confidence
Give me peace of mind and trust
And don't forget the rest of us
Give me strength, reserve control
Give me heart and give me soul
Wounds that heal and cracks that fix
tell me your own politik
Open up your eyes
Open up your eyes
Open up your eyes
Open up your eyes
Just open up your eyes
And give me love over, love over, love over this
And give me love over, love over, love over this
Senin, 14 Januari 2008
fresh meat...
Minggu, 06 Januari 2008
1=0=kosong
floating
Prosesi Alam
MENIKMATI MATAHARI TERBIT DARI LEMBAH DIENG
Semburat merah mewarnai langit yang tengah mengganti selimut malamnya dengan jubah siang. Merah tidak bertahan sekadar semburat, tetapi membentuk garis di cakrawala timur. Pelan dan pasti sang surya hadir dengan anggun.
Titik putih mulai tampak di tengah horison. Menit berlalu menaikkannya menjauhi garis pandang awal. Semakin tinggi dan besar, titik putih dikelilingi sinar kuning kemerahan menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Hingga kemudian wujud utuh matahari terlukis di angkasa pagi, terang dan berkilau.
Matahari terbit memang dapat dilihat dari berbagai tempat. Namun, tidak banyak yang menyediakan pandangan bebas untuk menikmati keindahan prosesi itu. Salah satunya adalah Gardu Pandang Tieng yang terletak di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Gardu tersebut termasuk obyek dalam Kawasan Wisata Lembah Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Dari gardu yang berdiri di Pegunungan Dieng ini, setelah matahari naik, pengunjung akan dapat melihat hamparan lahan pertanian yang tersusun rapi di lembah pegunungan. Permukiman penduduk dengan keteraturan yang menarik juga terpampang di bawah. Selain itu, kemegahan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di kejauhan tak kalah memesona.
"Kami sering ke sini untuk memotret matahari karena lansekapnya bagus," kata Handoko (50), yang pagi akhir Juli lalu itu datang bersama teman-temannya sesama anggota Perhimpunan Foto Amatir Magelang.
Ani (29) yang sudah beberapa tahun menjadi pemandu wisata di Kawasan Dieng juga mengakui, Gardu Pandang Tieng termasuk obyek favorit wisatawan mancanegara (wisman). "Dalam satu minggu saya bisa mengantarkan wisman ke tempat ini empat sampai lima kali, terutama saat musim kemarau. Paling sering adalah wisman dari Eropa," katanya.
Potensi gardu pandang untuk semakin menarik wisatawan ke Kawasan Dieng cukup besar. Sayangnya, belum ada fasilitas pendukung lain yang tersedia di lokasi. Saat ini, obyek tersebut hanya berupa bangunan panggung tempat pengunjung menikmati pemandangan dan lahan parkir.
Jadi, masih terkesan tempat perhentian selagi lewat menuju obyek wisata lainnya dan belum menjadi tujuan utama. Selain Gardu Pandang Tieng, terdapat sejumlah obyek wisata lain di Kawasan Dieng ini, baik yang terletak di lembah maupun di dataran tingginya. Di lembah Dieng ada Taman Rekreasi Kalianget, Agrowisata Tambi, Telaga Menjer, dan Air Terjun Sikarim. Sementara itu, kawasan dataran tinggi menawarkan Tuk Watukelir, Telaga Warna, Telaga Pengilon, Kompleks Goa Semar, Dieng Plateau Theater, dan Kompleks Candi. (dimuat di Kompas Jawa Tengah, 12 Agustus 2006)
Kemegahan Masa Lalu
Selasa, 01 Januari 2008
"resolusi" taoen baroe
Banyak orang bilang, "apa resolusi tahun barunya?"
Emang apa sih "resolusi"?
Perhatikan apa yang aku temuin di KBBI Edisi Ketiga,
re.so.lu.si/resolusi/n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal: rapat akhirnya mengeluarkan suatu -- yg akan diajukan kpd pemerintah
Hmm...ternyata ga cukup tepat ma pengertian yang ada di kepala selama ini deh.
Apapun arti menurut kamus, secara umum ketika orang bilang resolusi tahun baru biasanya mengacu ma hasil perenungan tahun sebelumnya dan target di tahun yang akan datang.
Aku ga tlalu menganggap sepenting beribu orang mengenai tahun baru.
Tahun baru lebih bernilai magis.
Sebuah momen spesial di mana perhitungan kalender selama setahun berakhir dan diawali angka 1 untuk tahun berikutnya.
Tapi aku kembali mempertanyakan...
Semalem (31/12), dari beberapa jam hingga beberapa menit setelah tahun 2008 dimulai...ingar bingar ada di sekelilingku tapi bukan di kepalaku.
Gemuruh kembang api dibakar diiringi sorak sorai.
Bersamaan dengan itu televisi masih menggambarkan segala bencana yang ada di belahan lain selain yang berfoya.
Bukannya mo sok suci, hanya tercekik dengan ekstrimitas kita.
Lalu, di mana aku bisa merenung dan introspeksi.
Kalo mau, aku bisa...di kepalaku saja yang masih terlindungi dari ingar bingar di luar sana yang membahagiakan (sementara) mereka yang mencoba sedetik berfoya.
Selamat tahun baru
Semoga tawa, tangis, dan keringat yang mengiringi perjalanan tahun ini tidak lebih berat dari tahun lalu.
Semoga
Amin
Menjadi Wajib Pajak..aaaarrrggghhhh!!!
Sebuah amplop coklat yang biasa digunakan untuk menyimpan kertas seukuran folio ada di atas kasur.
Di amplop itu tercetak dengan tinta hitam nama sebuah instansi penting di negara ini, sebagai pengirimnya.
Direktorat Jenderal Pajak..bla..bla...
Sementara, namaku benar tertulis di kolom penerima.
Tapi tunggu! di bawah namaku terketik sederet angka-15 digit.
Di bawahnya ada alamat yang kukenal.
Apa hubungan antara aku n Dirjen Pajak?
Hmm...apa mungkin ini ada hubungannya dengan langkah massal aku dan teman-teman di kantor yang mengumpulkan fotocopy KTP dan kartu karyawan yang katanya untuk mengurus NPWP alias nomor pokok wajib pajak.
Mungkin iya...(tapi setelah di kantor dan bertanya kanan-kiri, kok belum ada yang senasib denganku ya? Haloo?!)
Apa isinya?
Segepok kertas putih formulir yang harus diisi.
Bagaimana aku tahu kalau semua itu harus diisi?
Karena semua kolom yang tersedia masih kosong.
Karena segepok formulir itu disertai sebuah buku kuning yang mencolok.
Sebuah buku yang di sampul depannya tercetak dengan rapi...
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI)
(SPT 1770 beserta lampiran-lampirannya)
JAKARTA, EDISI TAHUN 2007
Huaaaaah....
Ternyata di awal tahun 2008, aku (secara personal) mulai dihitung oleh Pemerintah Republik Indonesia yang terhormat ini sebagai salah satu warga negara yang berkewajiban untuk berpartisipasi dalam pendanaan penyelenggaraan negara.
Hmm....di tengah segala karut marut dan sisa cabikan kepercayaanku pada kredibilitas pemerintah dalam menjaga dan mengelola TERUTAMA mengamankan uang rakyat (termasuk uangku berarti) dari aktivitas koruptor (internal maupun eksternal pemerintahan) aku ditagih untuk berpartisipasi mendanai negara tercinta.
Jadi teringat iklan layanan masyarakat yang gencar mengingatkan partisipasi warga negara untuk membayar pajaknya.
Mau fasilitasnya, tapi tidak mau membayar kewajiban pajaknya...."Apa Kata Duniaa?!"
heuheuhuihuahahahaha...
Apa kata dunia?
Bolehkah kita memilih pengelola pajak kita sendiri?
Bukannya aku tidak percaya pada pemerintah yang mengelola pajak kirimanku...
Tapi, aku memang susah percaya hi..hi..hi..
Di sisi lain, ada masalah krusial yang lebih penting untuk dijawab pertama.....
1. aku tidak mudeng bagaimana mengisi segepok formulir itu
2. aku sudah pusing duluan melihat ratusan kolom yang harus diisi
3. aku sudah.....pusing
4. kenapa administrasi negara ini begitu rumit? Bagaimana dengan dunia administrasi kewarganegaraan di negara lain?
Yeah, sepertinya harus diurai satu-satu.
Mungkin langkah pertama adalah mencoba berusaha keras membaca dan memahami isi dari buku kuning....huh! kerja keras...Semangaat!