Jumat, 16 November 2007

renov

Ga cuman renovasi rumah dalam bentuk fisik aja yang ga mudah.
Alih-alih nyusun bata satu per satu, mikirin warna cat buat tembok, ato ngisi perabotannya...renovasi kandang di dunia maya pun ternyata bikin ribet n mancing emosi.
Beberapa lama ga posting baru gara-gara ngiri liat album poto keren milik blog tetangga trus berusaha keras mengadaptasinya di rumah baru ini.
Ternyata ga semudah copy-paste bahasa program karena tulisan dengan warna merah berkali-kali muncul menghambat langkah...
Uuuh, akhirnya menyerah untuk masang kamar jenis itu di sini.
Akhirnya setelah ngulik2 yang dipunyai pengembang sendiri malah nemu..mungkin sederhana n ga sekeren seperti yang awalnya diinginkan..
Tapi, yang penting dia bisa cocok di rumahku. itu yang lebih penting
He..he..he..terkadang idup adalah kompromi

Rabu, 14 November 2007

Flickr

This is a test post from flickr, a fancy photo sharing thing.

Rabu, 07 November 2007

when 2 mad men meet in d chatroom

Dua orang dipisahin jarak yang terhubung di ruang ngobrol teknologi tinggi, malem2 ketika sebagian besar orang udah istirahat di rumah, melakukan hal yang hampir sama dalam sebuah frame pekerjaan, saling berbagi lelah dan meminta timbangan, dari serius menjadi rusak dan kembali serius...sedikit sekelumit yang serius menjadi rusak gya..ha...ha...
..........bla......bla.........bla...........
B: dari Jogja apanya?
S: naik KA sekarang berapa?
B: Ooo
B: Eksekutif?
S: ya iyalaaah
B: 180
S: masak selevel aku naik ekonomi sih
S: masih segitu ya?
B: 180 Su...
S: kirain mpe 300an
S: soale pas lebaran kemarin kan sekitar 250an
B: Ga
B: Pasa Lebaran nyampe 350
B: aku bayar 350
B: eh salah
B: kantor bayar 350 untuk membawaku ke jakarta
S: la yang 180 tuh apa?
B: Harga normal
B: harga lebaran 350
S: emang turun lagi sekarang?
B: Ya Iyalaahhh
B: secara udah ga lebaran lagi gitu loh...
S: oh secara daripadanya gitu loh
B: Ya iyalah
B: Untuk yang akan tetapi gituloh
S: secara lo lagi nongkrong di jakarte ni yee
B: Yoi Coy
S: lo udah kemane aje?
B: Lagi Nongkrong di Kantor neh, biasa gaul...
B: Udah ke Mess Coy
S: yang lain men
B: ke Kantor juga sering banget jek....
S: geblek banget lo coy
S: selain kantor ame mes ni ye
S: udeh gaul kemane lagi?
S: udah ke monas belon lo?
S: ato ngemol kek?
B: Udah
B: Kemaren nongkrong di WC
B: Hari ni juga bro...
S: keren banget tongkrongan lo
S: ntar kalo gue maen ke jakarte boleh dong diajak ke tongkrongan lo, men
B: Gampang Coy
B: Lo dateng aje ke sini
S: kemane?
B: Pasti gw anter
B: ke tempat boker...
S: tempat boker?
S: kedengarannya keren banget tuh tempat ye
S: lo emang luar biasa, coy
S: ga nyesel punya temen gaul kek lo, men
S: pis men!
B: Yoi Mbak
B: eh coy...
bla.......bla...........blaa......

Note: don't try this at home!!!

Senin, 05 November 2007

fall in love with batik

Galeri Batik Kuno, Membaca Perubahan Zaman

Irisan daun pandan dan daun jeruk purut, parutan kencur dan laos, ditata bersama beberapa kuntum bunga mawar, kantil, melati, dan kenanga dalam sebuah mangkuk. Racikan yang disebut bunga ramping itu diletakkan di sudut-sudut ruang pamer.

Racikan bunga ramping berfungsi sebagai pengharum ruangan yang suhunya juga diatur. Selain itu, biji-biji merica yang dibungkus rapi juga diletakkan di beberapa tempat.

Merica berfungsi untuk menjauhkan kain dari serangga. Memang, ramuan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami menjadi pilihan. Pasalnya, ruang pamer di Galeri Batik Kuno Danar Hadi berisi sekitar 700 koleksi kain kuno.

Ratusan batik yang usianya sudah puluhan tahun-bahkan ada yang hampir satu abad-itu butuh perawatan khusus. Untuk menjaga keawetannya, pengelola menghindari penggunaan bahan-bahan kimia.

Kelestarian koleksi adalah mutlak, mengingat nilai historis dan edukatifnya. Berbagai jenis batik dipajang sesuai perkembangan zaman dan lingkungan. Bahkan, perubahan angin politik dan penguasa juga terbaca melalui karya adiluhung ini.

Tahun 1840-1910, berkembang batik Indo-Belanda yang dibuat oleh wanita-wanita peranakan Belanda. Meski pekerjanya orang pribumi yang berasal dari sekitar Pekalongan, namun pola dan warnanya kental dengan pengaruh Belanda-Eropa. Cerita terkenal seperti Putri Salju dan Si Topi Merah ikut mewarnai tema batik.

Kemudian saat pendudukan Jepang, Batik Djawa Hokokai menjadi wujud pengaruh budaya Jepang atas wilayah Jawa. Bunga sakura, misalnya, menghiasi pola kain dipadukan dengan pola tradisional seperti parang, lereng, dan kawung. Batik pada masa itu menunjukkan langkanya kain mori akibat Perang Dunia II dengan munculnya kain pagi sore (satu kain dengan dua pola).

Batik juga menunjukkan identitas pemakainya, dari status sosial hingga tempat tinggal. Batik keraton mengacu pada pola dan warna kain yang dipakai khusus bagi kalangan keraton. Misalnya, pola larangan, seperti parang dan semen yang menggunakan sawat ageng. Jadi, pengguna pola larangan menunjukkan identitasnya sebagai anggota keluarga keraton. Sebaliknya, rakyat biasa, terutama petani, terlihat memakai batik dengan ragam hias yang sesuai dengan alam sekitar, seperti bunga, burung, dan kupu-kupu dengan tetap memakai latar belakang pola batik keraton.

Menurut Kurator Galeri Batik Kuno Danar Hadi, TT Soerjanto, batik yang lebih banyak berkembang saat ini adalah jenis batik Indonesia. Batik ini hasil usaha Presiden Soekarno menyatukan jurang pemisah antara kalangan keraton dan rakyat biasa. KPT Hardjonagoro, yang ditunjuk Bung Karno, menciptakan motif baru yang memadukan pola keraton yang khas dengan warna-warna cerah dari pesisiran.

Memang, batik bagaikan buku harian yang ditulis oleh tangan-tangan terampil perempuan Indonesia. Guratan rumit berpadu proses pembuatan yang panjang menjadi saksinya. Perubahan zaman dan lingkungan terekam di hamparan kain. Ratusan di antaranya dapat dibaca di galeri batik yang selama ini dikunjungi berbagai kalangan, baik domestik maupun mancanegara. (Kompas Jawa Tengah, 24 Februari 2007, Hal H)

Note:
salah satunya karena bikin tulisan jalan-jalan ini jadi mulai lebih memperhatikan n menghargai yang namanya karya batik...lebih dari biasanya yang sekedar menikmati eksotisme corak dan warnanya. Budaya Indonesia memang luar biasa ;P. mari-mari kita semua lebih merhatiin budaya kita biar ga diklaim seenaknya ma bangsa lain....;D

Minggu, 04 November 2007

lelucon menyedihkan

"Pemirsa...saya sekarang ada di Tawangmangu...1 km dari Solo"
Dan pembawa acara yang cantik itu melanjutkan deskripsinya tentang obyek wisata yang ditempuh sekitar 1 jam dari Kota Solo (mungkin itu yang dimaksud kalee yeee...1 jam dari Solo dan bukanlah 1 kilometer dari Solo!!!).
Tawangmangu kan adanya di Kabupaten Karanganyar yang jelas berjarak lebih dari 1 kilometer..he..he..

Iseng-iseng browsing di internet soal Tawangmangu...untuk ngeyakin aja sih ;p. Woalaaa! apa yang didapat?
Baca kutipan dari salah satu situs ini:
"Tawangmangu, merupakan tempat wisata daerah pegunungan di kota Solo yang letaknya dekat di lereng Gunung Merapi."
Ehm..ehm..Tawangmangu, merupakan tempat wisata daerah pegunungan di Kabupaten Karanganyar yang letaknya dekat di lereng Gunung Lawu!

Yeah, hanya kembali mengingatkan diri untuk berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain, terutama kalo itu dipublikasikan ke khalayak yang belum tentu tahu jika itu salah.

Hidup kebebasan informasi (meski itu salah?)
Yuuuuk ;p

Kamis, 01 November 2007

tlusupan

Ceritanya ini tlusupan yang dalam tradisi jawa dilakukan ketika memasuki rumah baru untuk pertama kalinya.
Sebuah kulanuwun ato permisi lah.
Ini adalah versi rumahku yang boleh disambangi oleh para rekans, kerabat, dan kenalan.
Memang, tidak ada sapu, tikar, lampu teplok bersinar, dan guling yang menemani acara ini, tapi sebuah harapan ada di sini.