Emang enak jadi pejabat!
Setidaknya selama beberapa jam ikut merasakan fasilitas pejabat yang emang enak ini.
Minggu siang saat santai sejenak di rumah sodara seorang rekan yang ikut rombongan di Wonosobo setelah dari pagi ikut acara menanam.
Tiba-tiba kabar yang sudah ditunggu-tunggu dari dua tahun lalu, terutama beberapa hari terakhir, akhirnya masuk. Kabar bahwa mantan RI-1 akhirnya mangkat. Langsung pamit cabut. Berubah arah dari semula kembali ke kandang di Semarang menjadi ke Solo. Kota yang paling dekat dengan lokasi pemakaman mantan RI-1 tersebut.
Sepanjang jalan ngebut, sms-sms, telpon-telpon, diramaikan gonta-ganti saluran radio menjaring info terbaru dari jauh.
Sampai Bawen belok kanan mulai masuk rute ke Solo yang termasuk sempit dan padat. Sudah agak pesimis bisa berlari sekencang sebelumnya.
Baru belasan kilometer pertama, dari belakang nguing-nguing sirene ramai mendekat. Beberapa mobil dan truk polisi di barisan depan disusul mobil-mobil plat B di belakangnya dan ditutup mobil polisi lagi. Semuanya dengan lampu kanan-kiri mengedip. Sebentar. Di belakangnya ada mobil sejenis carry yang tampak “kurang meyakinkan penampilannya sebagai anggota konvoi orang-orang penting”, meski berplat H.
Semua orang minggir memberi jalan.
Kami pun.
Beberapa detik berpikir, akhirnya mobil dipepet di belakang carry berplat H. Lampu kedip dihidupkan, kecepatan dijaga sejurus dengan konvoi panjang itu.
Hasilnya, perjalanan tergesa kami ke Solo lancar dan nyaman.
He..he..he..he...
Melanggar hukum? UU apa ya? Pasal berapa ya?
Tapi tujuannya kan sama....menuju Solo buat nyiapin sambutan peristiwa terpenting awal tahun ini “Kematian Paman Gober”.
Yeah....enak juga jadi very important person ya ;)
Piiiiiss.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar